Mana yang terbatas: Pengeluaran atau Penghasilan?

Mana yang terbatas: Pengeluaran atau Penghasilan?

Sebuah pertanyaan mendasar:"Mana yang terbatas: Pengeluaran atau Penghasilan?" 


Saya melakukan survei kecil dengan menanyakan ke beberapa orang dan sebagian besar akan menjawab bahwa penghasilan yang terbatas. Sepertinya sudah menjadi konstruksi kesadaran bagi sebagian besar orang bahwa penghasilan seseorang sepertinya tidak pernah bisa memenuhi banyaknya pengeluaran seseorang. Jadi, kesimpulan sementara ialah: Penghasilan sangat terbatas dibandingkan Pengeluarannya.
Hal ini berbeda sekali dengan apa yang diungkapkan oleh pakar keuangan independen, Eko Pratomo dan Mohammad Teguh dalam siaran Finansial Wisdom di Radio Smart FM.

Penghasilan sebenarnya tidak pernah terbatas karena makin hari akan terus makin bertambah. Penghasilan bisa terdari gaji, passive income, bonus, side job dan lain-lain. Dan hal itu pasti akan terus bertambah. Terkait dengan gaji saja, setiap tahun pun akan terus bertambah.
Nah, yang terbatas sebenarnya pengeluaran. Setiap manusia sebenarnya bisa mengukur pengeluarannya, namun terkadang manusia malas membuat perencanaan keuangannya sehingga hal ini sering menyebabkan seseorang menjadi boros atau menjadi berlebihan dalam pengeluarannya. Hal ini bisa menjadi cermin karakter diri seseorang. 

Sebagai contoh: jika seseorang memiliki 2 mobil dan berencana untuk melakukan perjalanan jauh, pasti hanya menggunakan satu mobil saja. Tidak mungkin langsung menggunakan 2 mobil sekaligus. Berarti, makin sedikit pengeluaran yang digunakan.
Contoh lain, jika ada banyak makanan yang ditawarkan ketika berkunjung ke suatu restoran pizza terkenal, kita sebagai pelanggan pasti akan memilih menu mana yang akan dibeli. Tentunya tidak semua menu akan dibeli. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran manusia untuk membatasi keinginan diri. 
Dengan demikian, pengeluaran sebenarnya terbatas karena diukur berdasarkan kemampuan seseorang untuk mencapainya. 
Apa dampaknya belajar tentang hal ini?
1. Manusia bisa belajar bersyukur atas penghasilan yang diperoleh.
2. Manusia harus mulai belajar untuk menata keuangannya agar tidak terlalu boros dalam hidupnya.
Paradigma ini perlu diajarkan sehingga mampu membentuk karakter manusia yang lebih baik.